[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Baradatu (RWK)- Menyambut hari raya Idul Fitri Sugeng Riyadi kepala Gedung Rejo kecamatan baradatu bersama aparatur Kampung dan masyarakat mengadakan kegiatan gotong royong penimbunan jalan Kabupaten penghubung 3 kecamatan yaitu kecamatan Baradatu, Banjit dan Kasui yang rusak parah dan hancur lebur. Terlihat lumpur memenuhi lubang jalan, sehingga pengguna jalan kesulitan melewati jalan itu Jumat 22/04/2022.
Penimbunan dilakukan dengan menggunakan batu belah dan bahan seadanya, semua demi melancarkan lalu lintas pengguna jalan, mengingat selama ini banyak keluhan datang dari masyarakat dan pengguna jalan, terlebih jalan tersebut termasuk jalan ekonomi rakyat.
“Heru salah satu warga kampung Gedung Rejo mengatakan, sudah beberapa tahun ini jalan tidak pernah diperbaiki dan sangat sulit sekali untuk dilewati apalagi pada saat musim hujan seperti sekarang ini selain digenangi air jalan juga berlumpur dan dalam sehingga perjalanan menjadi terhambat, saya selaku masyarakat kecil sangat berharap kepada pemerintah Kabupaten Waykanan agar segera memperbaiki jalan poros yang ada di kampung gedung rejo kecamatan baradatu yang menjadi akses utama masyarakat,” harapnya.
“Sugeng Riyadi kepala kampung gedung rejo mengatakan, selaku Kepala kampung pihaknya sudah berusaha sedemikian rupa minta untuk supaya jalan poros penghubung tiga kecamatan yang ada di kampung gedung rejo supaya bisa diperbaiki namun sampai hari ini belum juga ada perbaikan dari pemerintah daerah,”tuturnya.
Masih kata Sugeng Riyadi, ia merasa bersyukur karena masyarakat bersama perangkat kampungnya masih ada kemauan diajak kerja bakti gotong royong menimbun lubang jalan yang rusak parah, demi melancarkan lalu lintas, baik pengguna jalan umum, terkhusus demi lancarnya transportasi masyarakat yang menuju perkebunan ataupun ke kecamatan.
“Sembari menunggu ada kemurahan hati pihak-pihak terkait untuk memperbaiki jalan tersebut, kami perbaiki semampu kami dengan tenaga dan matrial seadanya, memang tidak bisa sebagus jalan pada umumnya. Seperti kata pepatah, tidak ada rotan akar pun jadi, yang terpenting bisa dilewati dulu, Alhamdulillah masyarakat masih mau diajak kerja tanpa upah, demi kepentingan umum,”tutupnya.RWK/HABIBI A.P