Miris! Tugu Kebanggan Way Kanan Terlihat Kumuh dan Ditemukan Alat Kontrasepsi

Umum7 Dilihat

Menurut Rawan, beberapa waktu yang lalu dirnya memang pernah melihat ada orang berseragam yang mengukur dan memota Tugu Ryacudu, yakni saat Arinal Junaidi baru dilantik menjadi Gubernur Lampung, akan tetapi hingga jabatan Arinal junaidi habis, belum juga ada perehapan akan tugu yang sangat dibanggakan masyarakat itu,

“ Waktu itu saya tanya, kata mereka dari pemprov Lampung, mereka melakukan pengecekan akan Objek Tugu Ryacudu yang diperintahkan pimpinannya untuk direhap, dan saya berpikir sangat wajar direhap karena Arinal junaidi sendiri adalah warga Asli Way Kanan, dan Maayjed Ryacudu adalah pahlawan Nasional yang berasal dari Way kanan, yang juga ayah dari Kasad Jendral Rya Mizard Ryacudu dan Mantan Wagyb Lampung Samsurya Ryacudu, tapi apa kelanjutannya saya tidak melihat dan sekarang kondisinya sangat memprihatinkan, namun demikian pengunjungnya masih ramai, dan kerap kami melihat beberapa turis pendatang dari luar Provinsi yang sengaja ramai ramai hanya untuk poto didepan Tugu Ryacudu, aplagi ahri minggu ataupun sabtu sore Tugu ini penuh, jadi mestinya ada yang ngatur meinimal Pol PP sebab dibagian dalam itu kadang di jadikan muda muda tempat mojok, “ imbuh Rawan.
Terpisah, Hardi , warga Oku Timur yang dionfirmasi RLMG saat mengajak kawan kawannya nongkrong di Turgu Ryacudu menyatakan tertarik dari erita rekannya yang lain, kalau disore dan dimalam hari nongki di Tugu Ryacudu ada ketenangan tersendiri memandangi Patung Mayjend Ryacudu sembari menghitung kendaraan yang lewat lalu lalang dibawahnya.

https://luglawhaulsano.net/4/8420418
Baca Juga  SMKN 1 Negeri Besar : Selamat dan Sukses Hari Ulang Tahun Radar Way Kanan Ke 3

“ Sayang memang seperti tidak ada yang merawat, itu banyak plastik dan bungkus makanan serta bekas minuman ringan berserakan, tidak ada juga kotak untuk membuang sampah, kalau ditempat lain jika tidak ada yang jaga ( pengurus red ) ditempatkan kotak sampah sehingga pengungjung yang datang akan membuang sampah pada tempatnya, apalagi ini bukan tempat nongki biasa, tetapi patung pahlaewan yang menjadi kebanggan masyarakat Lampung, dan bahkan Indonesai,“ ujar Hardi seakan memprotes kondisi yang ada. RWK