KTN Bukan Hanya Untuk Penangan Covid-19

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Gunung Labuhan RWK-Baru-baru ini pelucuran Kampung Tangguh Nusantara (KTN) di Kecamatan Gunung Labuhan baru saja diresmikan oleh Kapolres Way Kanan melalui Kasad Binmas Polres Way Kanan yang bertempat di Kampung Bengkulu Tenngah Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan.

Hal ini tentunya bukan lah bumerang bagi setiap pemerintah kampung melainkan pelajaran baru dalam kemandirian kampung itu sendiri tentunya ketahanan pangan, keamanan dan lain-lain dimasa pandemi pada saat ini.

Baca Juga  Sosialisasi dan Edukasi Narkoba Di kampung Bumi Baru

Kepala Kampung Bengkulu Tengah Syarif Menurutnya, keberadaan Kampung Tangguh, selain untuk mengatasi persoalan Covid-19 juga untuk mengurangi dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.

Kampung tangguh, katanya, juga diperuntukkan untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) mengidentifikasi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

“Sehingga distribusi bansos, BST Pemda, BPNT maupun BLT-DD bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Baca Juga  Dono Mulyo Dinobatkan Sebagai Kampung Tangguh Nusantara

Selain penanggulangan Covid-19, menurut Kepala Kampung Tiga periode itu, keberadaan kampung tangguh juga bisa untuk memberdayakan masyarakat dalam penanggulangan bencana.

Masih kata Syarif, menurutnya, mengurus persoalan bencana di setiap daerah tidak bisa ditangani oleh pemerintah Kampung sendirian, perlu mengoptimalkan peran masyarakat dalam keikutann sertanya pencegahan bencana.

“di mana kampung tangguh ini bisa diberdayakan, bisa dimanfaatkan untuk bersama-sama menanggulangi bencana dengan peran masyarakat yang kita butuhkan apalagi di masa pandemi pada saat ini,” katanya.

Baca Juga  Cegah Gangguan Listrik, Petugas PLN Bersihkan Ranting Pohon

Syarif menambahkan, melalui Kampung Tangguh Nusantara (KTN), masyarakat diberi ruang untuk mengatur dirinya sendiri dalam menanggulangi bencana, dan aparat memberikan akses dan asitensi untuk membantu masyarakat.

“Jadi semua masyarakat kami beri ruang, biarkan masyarakat mengatur dirinya sendiri, kami tinggal mengakses asistensi, memberikan bantuan sesuai tugas dan tanggung jawab kita masing-masing”pungkasnya. (RWK/Kadarsyah)