Blambangan Umpu – Pilkada sudah di depan mata, untuk memperlancar masyarakat mata pilih pada pelaksanaannya, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Way Kanan sudah beberapa kali mengadakan simulasi.
Terkait simulasi tersebut, Bawaslu Kabupaten Way Kanan menyampaikan beberapa hal penting yang harus diperbaiki oleh penyelanggara Pemilu. Tentunya catatan ini adalah hal – hal yang bisa saja terjadi saat Pemilu nanti berlangsung. Apalagi sekarang ini kita semua sedang dalam kondisi yang berbeda dibandingkan dengan Pilkada – Pilkada sebelumnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Way Kanan, Yesi Karnainsyah, S.Sos mengatakan bahwa catatan ini adalah hasil dari Panwas beserta Bawaslu Way Kanan menghadiri Simulasi yang dilaksanakan oleh KPU Way Kanan pada hari Sabtu (21/11) di Kampung Negeri Baru kemarin.
“Yang pertama, bilik khusus bagi pemilih yang memiliki suhu tubuh tinggi bukan ditutup atau disekat dengan bahan transparan yang mudah dilihat. Melainkan ditutup atau disekat dengan kain putih yang tidk transparan. Lalu, masih ada kemungkinan anak – anak yang masuk ke dalam TPS. Apalagi kalau anak – anak tersebut tidak memakai APD masker. Selanjutnya, masih ada saja pemilih yang hanya mengenakan sarung tangan sebelah atau tidak lengkap. Yang terakhir, partisipasi pemilih hanya mencapai 93,5% saja. Itu terdiri dari 187 pemilih yang hadir, terdapat 10 suara yang tidak sah,” terang Yesi.
Ditemui di tempat lain, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Way Kanan Refki Dharmawan, S.H membenarkan hal tersebut yang bisa saja terjadi saat hari Pemilihan nanti.
“Iya, itu menjadi catatan bagi kita juga. Simulasi yang diadakan tanggal 21 kemarin tersebut itu memang bertujuan untuk mencari tahu mengenai hal – hal yang bisa saja terjadi pada hari Pemilihan nanti,” terang Refki.
“Kemungkinan – kemungkinan tersebut itu, nantinya akan kita evaluasi lagi. Tentunya ini demi mengantisipasinya agar tidak terjadi di hari pemilihan. Salah satunya seperti bilik khusus yang akan kita tekankan agar KPPS untuk membuat sekat yang transparan. Untuk masalah anak – anak, nanti akan kita himbau kepada setiap orang tua untuk tidak membawa anak – anak. Semua hal yang menjadi catatan, akan kita tegaskan kepada KPPS,” imbuh Refki. (RWK/AT)