Kopi Robusta Turun -0.4% Mencapai Harga Rp.19.000,-/Kg.

sosial Budaya28 Dilihat

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Negeri Agung (RWK) – Melepas penat dan lelah dikala banyaknya pekerjaan sangat diperlukan untuk merefresh otak agar fresh dan bisa bekerja secara optimal Salah satu cara melepas penat dan lelahnya saat bekerja adalah dengan menyedu kopi.

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk, Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan dari berbagai negara, Dua spesies pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta dan Kopi Arabika.

Foto : Kebun Kopi Robusta

Mengenai Hal Tersebut Sejumlah petani di Kabupaten Way Kanan, Lampung mengaku cukup cemas dengan harga kopi yag berjenis Robusta di daerah yang kini mencapai Rp19.000 – Rp21.000 per kilogram atau mengalami penuruna -0.4% dari nilai jual sebelumnya.

https://luglawhaulsano.net/4/8420418
Baca Juga  Kampung Dono Mulyo Salurkan BLT DD Hari Ini

“Harga kopi asalan di panen tahun lalu sekitar Rp20.000 – Rp. 25.000 per kilogram, sekarang ada penurunan harga kisaran Rp.5000 hingga Rp6.000 setiap kilogramnya,” Jelas Ida, petani dari Kampung Bhakti Negara, Kecamatan Baradatu di Waykanan, Sabtu (27/03).

Dia mengatakan bahwa hasil panen kopi di kebun tahun ini sebanding dengan tahun lalu atau stabil. 

” Panen tahun ini Sama dengan tahun lalu, pohon kopi milik saya masih muda, istilahnya masih belajar berbuah, produksinya baru sekitar 2 kuintal per hektare, tetapi dengan harga kopi yang turun seperti sa’at ini membuat kurang gairah untuk menjualnya,” kata dia.

Baca Juga  Campang Lapan Melaksanakan Musyawarah dan Penandatanganan SDGs

Hal senada dikatakan Heru Petani Kopi asal Kecamatan Negeri Agung Menurutnya, harga kopi asalan relatif sama dengan di beberapa daerah itu, antara Rp19.000-Rp21.000/kg.

“Saya kira layak harga kopi biji mengalami penurunan meskipun panennya hanya setahun sekali, Harga tersebut menurut saya tidak cukup baik dengan kondisi sekarang di mana sejumlah kebutuhan pokok juga naik,” ujar Heru, petani kopi dari Kecamatan Negeri Agung.

Baca Juga  Adipati Pantau Pelaksanaan Suntik Vaksin Forkopimda Way Kanan

Menurut Pantauan Sebagian petani kopi di Kabuapaten Waykanan yang juga telah dicanangkan sebagai (Way Kanan Bumi Petani) mengaku sedikit kesulitan menjual komoditas perkebunan itu dalam betuk asalan yang disebabkan adanya penurunan harga, dan berharap kepada pemerintah dapat memberikan kenaikan harga kopi agar harga kopi tetap stabil dilingkungan Way Kanan.

Sebagai catatan, Siklus panen kopi robusta dapat berlangsung 8-9 bulan setelah berbunga. Dalam satu tahun dapat dipanen dua kali secara bertahap dengan istilah interval buah, yaitu pada bulan Februari hingga Maret dan pada musim buah besar pada bulan April hingga September.(RWK-W/AWAL)