[responsivevoice_button voice="Indonesian Female" buttontext="Berita Suara"]
Gunung Labuhan RWK- Lamanya kemarau di Way kanan, khususnya di Bengkulu Jaya Gunung Labuhan, sementara mas atanam telah tiba akhirnya membuat petani setempat mengalihkan pilihannya untuk menanam jagung disawah sawah tadah hujan mereka yang selama ini mereka tanam dengan padi
“ Sebenarnya lahan kami sudah siap tanam, akan tetapi karena hujan tidak kunnung uturun di kampung kami membat sawah sawah kami menjadi kering, sehingga daripada sawah kami menjadi kosong dan akan tumbuh rumput liar kembali, lalu kami tanami dengan jagung, sedih dan kesal, akan tetapi kita mau prptes dengan siapa, dengan manusia saja tidak boleh protes apalagi masalah hujan ini Allah yang mengatur, jadi kita terima saja cobaan dari Allah ini, ” ujar Lukman petani warga Dusun V Bengkulu Jaya
“Sebetulnya baru tahun ini, akibat curah hujan yang kurang, mengakibatkan saya gagal untuk menanam padi, sebetulnya kesal juga, tetapi mau bagaimana lagi sudah kehendak yang kuasa,” Keluh Lukman yang kerap disapa dengan sebutan lukmantoro tersebut, Minggu (13/12).
Lebih jauh Lukmantoro mengkhawatirkan kejadian seperti ini ( sawah kering red ), terjadi lagi di tahun depan, terpaksa ia harus mengambil alternatif lain, tentu membutuhkan modal yang besar, seperti membeli mesin penyedot air, atau melanjutkan tanaman jagung saja jika tanaman jagungnya tahun ini berhasil.
“Setiap tahun lahan ini saya tanam padi, jadi saya sebetulnya khawatir jika jagung yang ditanam disini tidak cocok karena tanahnya yang tidak subur, karena lahan ini biasa di genangi air dan di tanam padi. Kalau saja misalnya hasil jagung dari sini lebih mumpuni mungkin saja akan saya lanjutkan, anggap saja tahapan ini merupakan eksperimen saya,” Ujar Lukmantoro.
Oksi Ajuan Fernando S,Ag, salah satu Tokoh Pemuda setempat berharap Pemerintah Way kanan ataupun Pemerintah Kampung setempat dapat memikirkan memberdayakan rawa untuk dijadikan embung sebagai tempat penampungan air, yang dapat digunakan sebagai sumber irigasi , dan juga dapat digunakan sebagai tempat masyarakat membudidayakan ikan air tawar.
Terpisah Nopiyana Kepala Kampung Bengkulu Jaya membenarkan di Kampungnya sangat membtuhkan keberadaan air hujan karena di Kampungnya belum ada irigasi, karena memang persawahannya sedikit, dan juga Kampung Bengkulu Jaya memang tidak dilalui saluran irigasi.
“ Untuk Embung memang kita sedang pikirkan, karena embung memang sangat banyak manfaatnya, apalagi dimusim kemarau embung tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk MCK, tetapi kami mungkin perlu kajian lebih dalam, dan akan kami ajukan ke Pemkab Way kanan, “ ujar Nopiyana. RWK I/OAF