[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Negara Batin (RWK)- Harga sawit di Kecamatan Negara Batin terus melonjak hingga menembus level tertinggi Rp 2.700 per kilogram, Namun seiring melambungnya harga sawit. belum diimbangi dengan meningkatnya pendapatan petani karena biaya perawatan yang juga ikut naik.(12/11)
BUD I(32), petani muda yang mengelola lahan 1,5 hektare di Kampung Gedung Jaya, Kecamatan Negara Batin,Way Kanan mengaku harus mengeluarkan ongkos perawatan Rp 1,5 juta per tiga bulan yang mana sebelumnya untuk biaya perawatan ini tidak pernah melebihi Rp 1 juta.
“Ini akibat pupuk dan racun mahal, kamiharus mengeluarkan cost yang lebih besar,”ucapnya.
Budi, sapaannya, merinci harga pupuk yang biasanya berkisar Rp 180ribu per Sak melonjak tinggi menjadi Rp 240ribu. Harga racun rumputpun pun disebutnya juga mengalami kenaikan signifikan karena yang sebelumnya Rp 60ribu per liter sudah mulai menembus Rp 100 ribu.
Dia mengatakan petani di Kampung Gedung Jaya tidak bisa berharap terhadap pupuk subsidi yang harganya jauh lebih murah.Sebab pupuk subsidi sudah tidak pernah ditemukan dalam kurun waktu Beberapa Bulan terakhir
BUDI berharap Dinas Pertanian, Pekerbunan dan Peternakan Way Kanan melakukan terobosan untuk mengatasi lonjakan harga pupuk sekaligus mengatasi hilangnuya pupuk subsidi.
“Selama harga pupuk dan racun tidak diatasi, kami yang punya lahan kecil ini tidak akan bisa menikmati melambungnya harga TBS. Sama saja hasilnya,” kata budi.RWK/Andr