Radar Waykanan.Com – Harga biji kakao atau coklat diwilayah Kecamatan Negeri Besar naik dari sebelumnya Rp 25.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Agen pengepul kakao diwilayah Negeri Besar, H.komar menjelaskan, bisanya harga jual kakao ditentukan oleh tingkat kekeringannya, semakin bagus keringnya, semakin mahal pula harganya.
“Bahkan, bila tingkat kekeringan bagus, saya berani kasih harga Rp 30.000 dengan keuntungan Rp 2.000. Namun kalau petani menjual dalam kondisi setengah kering, kita akan jemur dulu sampai benar-benar bagus keringnya,” terangnya
Senin 3/7
H.komar mengaku, petani kakao di wilayah Kecamatan Negeri Besar mulai langka, dan tiap tahun juga semakin berkurang yang kakao ke pengepul, karena banyak yang beralih menjadi petani sawit.
“Beberapa petani mengeluhkan tanaman kakaonya sering terserang hama hingga buahnya busuk atau isi dalam buah yang kosong karna dimakan tupai. Jadi kebanyakan ditebang, dan diganti dengan tanaman sawit atau Karet yang tidak terlalu beresiko,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu pula yang menyebabkan harga kakao tinggi. Jadi, kakao yang sudah dijual di sini lebih cepat dsalurkan ke pengepul besar.
Detempat terspisah seorang petani kakao yang enggan Disebutkan namanya
Menjelaskan pada awak media bahwa dirinya mulai menanam pohon kakao sudah sejak 2012 yang lalu.
“Saya tanam pohon kakao sebanyak 30 batang sejak 2021 yang lalu l namun, saat harga mahal gini pohon kakao ngak berbuah Mas.”Jelasnya
RWK/JONI