Way Kanan (RWK) -Kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram (KG red) di bumi ramik ragom Kabupaten Way Kanan, sejak bulan lalu masih terus berlanjut hingga memasuki bulan November 2020. (29/10).
Menurut investigasi Wartawan Radar Way Kanan, Sejumlah pengecer memprediksi kelangkaan ini terjadi, akibat dari permintaan konsumen yang makin tinggi akan kebutuhan bahan bakar ini, Sementara harga tabung gas jenis ini masih sama seperti harga sebelumnya yang rata-rata Rp18 ribu per tabung gas 3 kg dijual di SPBU.
“Akhir-akhir ini kami merasa kesulitan mencari tabung gas elpiji 3 kilogram, Di tingkat pengecer juga gas akhir-akhir ini langka, Karena itu kita coba mencarinya ke SPBU yang menyiapkan gas. Namun pembelian di SPBU kan dibatasi 2 tabung,” ungkap Beni salah satu penjual gorengan dikampung sidoarjo kepada Wartawan Radar Way Kanan.
Menurut Beni (30) tahun, Kebutuhan akan gas elpiji melon ini memang begitu tinggi, Terumata dari pelaku usaha kecil dan menengah yang bergerak di sektor perdagangan seperti penjualan camilan, makanan ringan lainnya baik yang dijual di tempat ataupun dilakukan secara berkeliling, pembelian tabung gas yang dibatasi karena alasan kelangkaan di SPBU tentu besar pengaruhnya bagi berbagai usaha yang digeluti masyarakat.
“Tidak saja dikeluhkan oleh para penjual makanan keliling yang membutuhkan bahan bakar gas elpiji mas, namun juga dirasakan oleh para ibu rumah tangga untuk kebutuhan memasak,” pungkasnya.
Menurut pantauan Radar Way Kanan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini terjadi menurunnya kelangkaan disebabkan karena permintaaan masyarakat yang terus meningkat bukan persedian elpiji ditingkat perusahaan.RWK/Awal