[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Blambangan Umpu-RWK.- Kebanyak nonton film Korea yang kerap menjadikan bunuh diri merupakan perbuatan terhormat diduga menjadi penyebab banyaknya kasus bunuh diri di Way Kanan di bulan Januari hingga hari ini sudah ada 3 kasus bunuh diri di Blambangan Umpu dan kecamatan umpu semeguk.
Kegiatan pertama seorang laki-laki paruh baya bernama Azis bunuh diri di rumah sawah yang ada di belakang rumahnya, diduga ia lakukan karena takut dikatakan mengidap penyakit covit 19 karena badannya selalu panas dan kurang sehat kemudian terbaru seorang pemuda berusia 17 tahun bernama Eko warga Dusun Talang sinyal Kampung Lembasung Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan juga mengakhiri hidupnya secara tragis di mana berdasarkan keterangan beberapa rekannya diduga Eko mengakhiri hidupnya karena putus cinta.
Pagi ini Kampung Negeri Bumi Putra Kecamatan Umpu Semenguk dikejutkan oleh diketemukannya seorang laki-laki paruh baya ( Busri red ). Berusia 52 tahun tergantung di sebuah pohon yang ada di depan rumahnya, mirisnya Busri. Bukan ditemukan oleh keluarganya melainkan oleh seorang penjaja kerupuk keliling dan anehnya lagi walaupun tergantung tapi kakinya masih menyentuh lantai atau tanah dan ia masih memakai pakaian lengkap dan bahkan terlihat cukup rapi.
” Almarhum Ditemukan tergantung oleh seorang penjaja kerupuk keliling pada pukul 6.30 WIB tadi pagi padahal istrinya ada di dalam rumah namun tidak mengetahui kalau suaminya sudah meninggal dunia dengan tergantung di sebuah pohon di depan rumahnya karena memang selama ini almarhum Busri hanya tinggal berdua saja dengan istrinya karena anak-anaknya sudah pada Merantau,” ujar Wahidin kepala kampung Negeri Bumi Putra Kecamatan Umpu Semenguk Kabupaten Way Kanan.
Lebih jauh, menurut Wahidin awalnya memang ada kecurigaan tentang penyebab kematian Busri melihat kondisi Kakinya masih menyentuh lantai atau tanah dan ia dalam posisi berpakaian lengkap namun hasil visum yang dilakukan oleh medis dari Kecamatan Kusumo dan disaksikan oleh Babinsa setempat serta bhabinkamtibmas setempat dipastikan kalau almarhum meninggal karena bunuh diri atau karena tergantung, hal itu dengan ciri-ciri mengeluarkan mani dan terdapat bekas jeratan tali yang mengikatnya dengan jelas di leher tanpa ada ada tanda-tanda penganiayaan yang lain, dan saat ini jenazah almarhum telah dikebumikan di pemakaman Kampung ini tegas Wahidin.
Lebih jauh lagi, disampaikan bila hingga saat ini pihaknya dan keluarganya sama sekali belum mengetahui apa penyebab almarhum mengakhiri hidupnya sedemikian rupa karena almarhum dikenal cukup bergaul dengan masyarakat dan sama sekali tidak memiliki masalah .RWK-W/Fjr