cabai rawit dalam satu bulan ini terus meroket

sosial Budaya89 Dilihat

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Negeri Agung (RWK)-Harga cabai rawit dalam satu bulan ini terus meroket. Saat ini harga cabai rawit di pasar tradisional terus mengalami kenaikan hingga 50 persen, selain serangan hama, musim penghujan juga menjadi salah satu faktor semakin pedasnya harga cabai di pasaran.

Seperti yang dikatakan indah salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Minggu, Kampung Bandar Dalam Ia menjelaskan bahwa kenaikan sudah terjadi hampir satu bulan ini.

Baca Juga  Kampung Pakuan Ratu Kembali Realisasikan BLT DD

“Untuk harga cabai merah itu naik turun, tapi sekarang yang mahal itu cabe rawit, kemarin cabai merah panjang masih Rp.35.000 naik menjadi Rp.48.000 perkilogramnya, sedangkan harga cabai rawit tetap bertahan pada harga yang tinggi, yaitu Rp.72.000 per kilogramnya.” terangnya kepada Radar Way Kanan (Minggu 7/02)

kenaikan harga tersebut diakibatkan persediaan barang yang terbatas. Dimana para petani pada musim penghujan ini membatasi panen nya.

Baca Juga  Samsudin Kawal Vaksin Di SD Negeri Gunung Waras

“Kalau hujan gini biasanya enggak pada panen karena takut busuk.”tegasnya

Ketidakstabilan harga tersebut tidak hanya berdampak kepada omset pedagang, tetapi juga berimbas kepada konsumen, yang mengakibatkan konsumen membatasi daya beli.

Salah satunya adalah ibu Yuli (52) warga Kampung Bandar Dalam ia mengatakan bahwa, ia cukup membeli dengan seperlunya saja semenjak harga cabai mengalami kenaikan harga.

Baca Juga  Senam Sehat Bersama Kecamatan Banjit

“Karena harganya naik terus, awalnya saya buat stokkan tapi sekarang beli nya sedikit-sedikit saja,” katanya.

Masyarakat berharap agar harga keperluan dapur salah satunya cabai dapat kembali stabil, agar dapat menyesuaikan pengeluaran.

“Harapannya supaya harganya gak naik terus, dan bisa sesuai dengan pendapatan di rumah juga.”pungkasnya.RWK/Alba