BUDIDAYA JAHE DALAM POLYBAG

[responsivevoice_button voice="Indonesian Female" buttontext="Berita Suara"]

Gunung Labuhan (RWK)- Warga Kampung kayu Batu membudidayakan jahe dengan melalui media tanam polybag.
Usaha budidaya jahe merah merupakan salah satu usaha di bidang agribisnis yang cukup populer dan menguntungkan. Masyarakat di pedesaan cukup banyak membudidayakan jahe merah untuk dijual ke masyarakat kota atau bahkan ke luar negeri karena memang permintaan akan jahe merah cukup tinggi.

Fahrul rosi membeberkan budidaya jahe merah bisa dilakukan di pekarangan dengan menggunakan polybag atau karung bekas pakan.

“Semakin besar ukuran karung, media pengisi yang kita butuhkan juga semakin banyak, selain itu produktifitas jahe juga akan semakin besar. Namun disarankan untuk menggunakan polybag dengan ukuran minimal 40×50 cm,” jelasnya. 

Baca Juga  Jalan Penghubung Rusak Parah, Warga Minta Perbaikan

Media yang dibutuhkan untuk mengisi polybag antara lain, tanah, pupuk organik dan pasir dengan perbandingan 2:1:1.

Bibit jahemerah berasal dari tanaman jahe yang sudah tua, biasanya hal tersebut ditandai dengan tajuk yang sudah kering, kira-kira berumur 9-10 bulan, atau rimpang jahe sudah melewati masa dormansi (1-1,5 bulan).

“Jahe masih segar dengan tidak ada tanda bibit penyakit serta pembusukan dan Kulit rimpang tidak lecet atau memar karena bekas galian. Bibit yang berkualitas pun tidak disimpan terlalu lama,” bebernya. 

Rimpang yang akan dijadikan sebagai bibit, sebaiknya dipotong-potong dengan cutter yang steril atau bisa juga dipotes langsung dengan menyisakan 2-3 bakal mata tunas dengan bobot sekitar 20-40  jahe

Baca Juga  Harga Tinggi, Maling Pun Tinggi

“Kebutuhan benih untuk tanaman jahe merah bisa kita sesuaikan menurut jumlah perkecambahan, rata-rata satu polybag atau karung membutuhkan 2-5 bibt kecambah. Tergantung ukuran media tanam yang kita gunakan. Untuk mencegah rimpang calon bibit terserang jamur, perlu kita lakukan perendaman kedalam air yang sudah dicampurkan larutan anti jamur seperti dithane 45,”jelasnya.

Anda bisa menggunakan peti kayu. Pada bagian dasar peti letakkan bakal bibit selapis. Kemudian beri sekam padi atau abu gosok, kemudian bibit jahe tersebut beri abu gosok lagi. Terus begitu sampai yang paling atas adalah sekam padi atau abu gosok.

Benih tersebut akan mulai bertumbuh dalam kurun waktu 2-4 minggu. Jika sudah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm (3-5 daun). Rimpang yang tersisa bisa ditanam kembali di tempat penyemaian agar tumbuh bibit yang lain.

Baca Juga  Giham Dan Segara Midar Rencanakan Gelar Vaksin secara Besamaan

Penanaman bibit jahe dalam polybag atau karung haruslah sangat hati-hati. Buatlah lubang pada polybag, kira-kira sebesar ukuran bibit, kemudian masukkan medianya (tanah, pasir dan pupuk organic) beserta bibitnya ke dalam polybag.

Setelah itu tutup tutup dengan media disekitarnya dan padatkan ala kadarnya saja. Setelah proses penanaman selesai, media dan bibit harus sering dengan air secukupnya agar kebutuhannya untuk tumbuh tercukupi. Dan umur panen jahe sekitar 10 bulan adalah tanaman yang sudah melewati masa yang mengering di mana daun dan batangnya berubah jadi kuning dan sudah mengering,tutupnya.

RWK/HABIBI A.P