[responsivevoice_button voice="Indonesian Female" buttontext="Berita Suara"]
Blambangan Umpu. – Masyarakat Kampung Adi Jaya Kecamatan Negara Batin Kabupaten Way kanan, mengeluhkan pengerjaan proyek Rehabilitasi Irigasi sepanjang 700 meter yang sedang dibangun. Keluhan mereka muncul karena pembangunan ini belum sampai 2 bulan, tapi sudah ada beberapa titik yang retak bahkan bolong atau rusak berat. Perihal ini memunculkan dugaan bahwa proyek itu dikerjakan tidak sesuai dengan RAB atau tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya.
Berdasarlan investigasi dilapangan memang ditemukan ada beberapa titik siring yang sudah retak bahkan bocor dan bahkan ada taulud siring tersebut yang sudah roboh total sepanjang lebih kurang Total kerusakan yang muncul ini sekitar 20 meter, dari Proyek Rehabilitasi Irigasi sepanjang 700 meter yang menelan biaya hingga Rp. 1.480.200.000, tersebut.
“Setahu kami, proyek ini belum lama ditinggalkan tukangnya /para pekerjanya sepertinya belum sampai 3 bulan, karena menurut mereka pekerjaan tersebut telah selesai, akan tetapi nyatanya saat air datang disana sini banyak yang bocor dan jebol, untuk itu kami mohon pihak berkompenten melakukan pemeriksaan dan atau menindak lanjutinya, sebab ini proyek baru, “ ujar Narasumber Radar Lampung yang minta namanya untuk dirahasiakan.
Masih menurut Narasumber tadi bahwa, bisa saja rekanan yang mengerjakan menyatakan akan memperbaiki pekerjaannya yang rusak tersebut, karena masih dalam tanggung jawab mereka selaku pemborong, akan tetapi tetap saja di periksa adalah penyebab keboicoran dan rubuhnya talut, sebab bisa jadi hal itu disebabkan karena memang dikerjakan dengan asal asalan.
Terpisah, Usman yang di duga sebagai pemilik CV. Mataram sekaligus pemborong rehabilitasi irigasi tersebut, ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa pihaknya sudah menerima laporan terkait kerusakan yang terjadi, dan segera akan melakukan perbaikian, karena memang masih kewajibannya.
“Iya mas, kami sudah menerima laporan perihal kerusakan yang terjadi. Dan kami juga telah merencanakan untuk memperbaiki siring yang rusak tersebut. Segera akan kami perbaiki,” jelasnya saat dikonfirmasi via telepon.
Dari pihak masyarakat sendiri juga sebenarnya sudah mendengar rencana perbaikan tersebut dari para tukang yang bekerja. Tapi sampai sekarang belum juga dilakukan perbaikan.
“Kata tukangnya memang mau diperbaiki mas. Tapi sampai sekarang belum juga dilaksanakan. Apalagi sekarang ini sudah sering hujan,” terang salah satu masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya.
Masyarakat sangat mengharapkan pihak pembangun segera memperbaiki siring yang rusak tersebut. Ini agar tidak muncul lagi dugaan – dugaan yang baru terkait dari proyek irigasi ini.
“Tentunya kami sebagai masyarakat Kampung Adi Jaya selalu mengharapkan yang terbaik untuk Kampung kami. Kalau seperti ini tentunya akan meresahkan warga. Sebab, yang namanya pembangunan yang tidak sesuai spesifikasi atau tidak sesuai RAB bisa saja membahayakan masyarakat yang sedang beraktifitas di sekitarnya juga bisa menjadi penyeyab banjir, Tapi mudah – mudahan dugaan kami terhadap proyek irigasi ini tidak benar,” tutup salah satu masyarakat Kampung Adi Jaya tersebut. RWK