
[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
Negeri Agung RWK – Di Masa Pandemi Covid – 19, Semua barang bekas jika dimanfaatkan dengan baik maka akan tercipta hasil yang berguna dan mempunyai nilai jual. Seperti yang dilakukan Munah (30), wanita asal Kampung Bandar Dalam, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan.kamis (18/02)
Ibu enam anak ini dengan kreativitasnya berhasil menyulap bibir gelas plastik bekas minuman ringan menjadi sebuah Tempat Tisu dan tempat Buah yang memiliki nilai ekonomis.
Dia memanfaatkan bagian bibir gelas plastik tersebut menjadi tempat tisu,tempat buah dll yang cantik, dan menarik.
Dengan cekatan, tangannya merangkai bibir gelas plastik yang sudah dipotong dan dibersihkan sehingga terbentuk rangkaian tempat tisu.
Corak asli gelas bekas tidak terliah lagi karena di lilit kawat, memberi kesan unik dan menarik setelah terangkai dengan tali kawat. Setelah semua terangkai hingga terbentuk sebuah tempat tisu, kemudian ditambah kawat yang berwarna dengan untuk menutup ronggga rangkaian gelas plastik bekas.

Tidak ada kesulitan yang berarti dalam proses merangkai tempat tisu berbahan barang bekas ini. Hanya saja butuh tenaga ekstra, ketika memotong bibir gelas bekas hingga membersihkan. Sebab, kalau tidak hati hati bibir gelas bisa rusak.
“Bagian yang sulit adalah pas ketika awal memotong bibir gelas dan membersihkan. Pada bagian ini harus hati-hati untuk menjaga warna corak gelas tetap utuh. Selain itu, pada bagian ini membuat tangan menjadi pegal-pegal,” jelas Munah.
Awalnya, Munah tidak terbersit untuk membuat tempat tisu dari bahan bekas ini. Namun setelah belajar, ia justru ketagihan dan berusaha membuat tempat tisu,buah sebagus mungkin. Ditambah lagi bahan baku tempat tisu buatannya sangat mudah didapat dari lingkungan sekitar. Walaupun kadangkala, Munah juga harus berburu ke pengepul barang bekas guna menambah bahan baku, serta mengurangi sampah.
“Saya mempelajari ini dari tetengga. Awalnya tidak terbersit untuk ikut membuat. Namun setelah diajari, saya justru ketagihan dan berusaha membuat sendiri. Apalagi bahan baku tempat tisu buatan saya mudah didapat dari lingkungan sekitar sekalian mengurangi sampah, terkadang saya berburu ke pengepil barang bekas untuk tambahan bahan,” ujar dia.
Meski baru berjalan tiga bulan terakhir, hasil karya Munah sudah mulai dikenal oleh masyarakat setempat. “Sementara ini saya membuat tempat buah ketika ada pesanan saja,” ungkapnya.RWK-W/Said