[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]
RADARWAYKANAN.COM – Pemerintah Republik Indonesia telah menyiapkan beberapa program untuk kemakmuran para petani, mengingatkan bahwa lahan pertanian harus dijaga dari berbagai potensi yang mengancam, seperti cuaca ekstrem dan serangan hama.Pasalnya, bila tidak terjaga, gagal panen bisa saja terjadi kapan saja. Hal tersebut juga akan berimbas terhadap ketahanan pangan.
Kepala Dinas TPHP Kabupaten Way Kanan Ir, Maulana Muhidan MM melalui Sekretaris Dinas TPHP Rofiki, S.T.P., M.M. saat ditemui diruang kerjanya mengatakan bahwa Tantangan kita adalah menyediakan pangan bagi seluruh nasyarakat khususnsya Way Kanan agar tidak terjadinya krisis pangan, kita harus menjaga setiap jengkal lahan pertanian kita.
“ saat musim penghujan seperti ini, terkadang lahan pertanian khususnya sawah rentan akan gagal panen, sehingga kita selalu meyediakan Cadangan Benih yang telah diberikan olehPemerintah dalam program Cadangan Benih Nasional ( CBN ) tetapi musimpenghujan saat ini kita belum menerima laporan dari petani akan terjadinya Fuso Atau gagal panen”, Ucap Rofiki
Selain dari program CBN, Rofiki menambahkan Adapun, salah satu solusi terbaik untuk menjaga pertanian adalah dengan asuransi., asuransi bisa membuat petani beraktivitas dengan tenang. Sebab, kerugian yang ditimbulkan akibat gagal panen bisa diganti dengan klaim.
“ Petani tidak hanya terhindar dari kerugian, tetapi juga bisa kembali bersiap untuk menanam,” tutur Rofiki.
Ia pun mendorong petani untuk mengikuti asuransi pertanian, seperti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
AUTP, kata Rofiki, tidak memberatkan petani karena premi yang dibayarkan cukup ringan.
“Preminya sebesar Rp 180.000 per hektare (ha) per meter (m) dan nilai pertanggungannya sebesar Rp 6.000.000 per ha per meter, dan Petani sukup membayar Rp.36.000 saja sisanya disubsidi oleh Pemerintah.”Tambahnya.
Lebih lanjut, Rofiki mengatakan, asuransi tersebut memberikan perlindungan terhadap serangan hama penyakit, banjir, dan kekeringan.Program AUTP ini bisa membantu petani padi di Way Kanan yang terpaksa memanen padi lebih awal, yakni umur 75 hari, agar terhindar dari kerugian
Untuk Kabupaten Way Kanan sendiri sudah ada sekitar 2.500 petani yang sudah mangansuransikan lahannya.
“Untuk Kabupaten Way Kanan sendiri sudah ada sekitar 2.500 petani yang sudah mangansuransikan lahannya, dan saya berharap para petani jangan lala untuk mengurus Ansuransi karena musim penghujan sering mengakibatkan gagl Panen sehingga para petani tidak merasa rugi,” Tutupnya.RWK/WN