Anggaran Direalokasi untuk Covid-19, Wajar Banyak Pembangunan Kampung Yang Tertunda

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Blambangan Umpu RWK – Capaian realisasi program dalam rencana pembangunan jangka menengah kampung terancam tidak maksimal. Hal itu menyusul kembali digulirkannya pemberian BLT yang diambil dari anggaran Dana Desa.

Banyak program yang telah direncanakan oleh kampung-kampung tidak dapat dilaksanakan, lantaran anggaran kegiatan dialihkan untuk bantuan langsung tunai atau BLT. Kondisi itu memengaruhi realisasi program  pada tahun berikutnya dan seterusnya.

Terlebih, tahun (2021) ini BLT dilanjutkan selama 12 bulan atau setahun penuh dengan alokasi Rp300.000/penerima/bulan. Semakin banyak keluarga penerima manfaat atau KPM akan semakin besar pula dana desa yang dialokasikan untuk BLT.

Porsi anggaran untuk program lainnya pun menjadi kecil. Bahkan, ada program yang harus ditunda lagi karena tak kebagian anggaran.

Baca Juga  Rapat Evaluasi Pemutakhiran data IDM berbasis SDGs Kampung Kota Baru

Salah satunya seperti yang di alami Kepala kampung Bengkulu Tengah Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan Syarif,Kepada Radar Way Kanan menyampaikan dialokasikannya anggaran BLT memengaruhi capaian realisasi program enam tahunan sebagaimana ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah atau RPJM Kampung.

Capaian RPJM kampung bakal tidak bisa sesuai harapan. Hal itu menjadi keniscayaan karena program yang sudah direncanakan tidak dapat dilaksanakan mengingat anggarannya dialihkan untuk BLT.

Dia memberi simulasi. Jika ada program 2020 yang tak bisa dilaksanakan, idealnya program yang tertunda itu bisa direalisasikan 2021.

Artinya, program yang mestinya direncanakan dan direalisasikan pada 2021 harus digeser untuk dilaksanakan tahun berikutnya. Itu karena pada 2021 fokus merealisasikan program 2020 yang tertunda.

Baca Juga  Lagi Lagi !Operasi Antik Krakatau Tangkap Pelaku Diduga Pengedar Sabu

Padahal, 2021 BLT bergulir lagi selama setahun. Ini membuat program yang sempat tertunda itu kian berat direalisasikan. Apabila tidak bisa dilaksanakan lagi akan menjadi beban pada tahun berikutnya.

“Pada 2020 kami mendapatkan dana desa senilai Rp. 972. 239. 000. Itu untuk program pembangunan telah kita realisasi semua namun di tahun 2021 sekitar Rp. 200. 000. 000 ditunda,Ya karena anggaran dialihkan untuk BLT”tuturnya,Rabu (03/02).

Program yang tak dapat dilaksanakan pada 2021 ini, seperti pembangunan Embung di Dusun V dengan total dana Rp. 128. 000.000 dan 1 unit Sumur Bor dengan total dana Rp. 68. 000. 000.

Baca Juga  Satlantas Polres Way Kanan Beri Himbauan dan Bagikan Stiker Patuh Berlalulintas

Realisasi BLT juga membuat program pendidikan dan pelatihan atau diklat untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga tertunda. Terkait dengan pengalokasian anggaran untuk BLT 2021,Syarif belum mendapatkan gambaran anggaran yang dibutuhkan.

Terpisah, Kepala kampung Negeri Ujan Mas Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan Apriwan, menyampaikan hal senada.

Dia menginformasikan ada sejumlah program 2020 yang tak bisa dilaksanakan di tahun yang sama (tahun 2021 red), yakni Pagar pemakaman Umum, Drainase dan Tugu Pertigaan Kampung Negeri Ujan Mas.
“semuanya terpaksa ditunda akibat dialihkan ke BLT-DD”pukasnya. (RWK/Kadarsyah)