Umpu Semenguk (RWK)- Sejak awal tahun 2021, Harga biji kakao kering di tingkat petani Kabupaten Waykanan, berangsur naik. Sebelumnya harganya hanya berkisaran Rp. 18-22 ribu per kilo gram naik menjadi Rp. 26 ribu per kilogram.
“Pasokan dari petani menurun. Sehingga harga di tingkat pengumpul bertahan tinggi,” kata umi kalsum, pengumpul di pasar.
Ia mengatakan, sekarang ini pasokan kakao dari petani berkurang cukup signifikan dampak dari musim kemarau hujan di sebab kan banyak bunga yang gugur.
Ia mengatakan, sekarang ini pasokan kakao dari petani berkurang cukup signifikan dampak dari musim hujan yang berlangsung sepanjang bulan ini.
“Buah kakao yang dipanen juga lebih sedikit dengan penurunan hingga 60 persen karena banyak buah kakao yang mati mengering dan berjatuhan sebelum siap panen,” katanya.
Pengumpul juga cukup kesulitan mendapatkan pasokan dari petani dalam jumlah besar seperti saat normal,”ujarnya.
Tidak jauh berbeda dengan Suparmanan, Wardi pengumpul lainnya mengatakan, penurunan produksi kakao berkurang sejak lama, harga kakao tinggi namun kualitas kakao petani cenderung menurun akibat banyak yang tidak berisi dan ukuran biji lebih kecil bahkan tidak berkembang atau bantat dan banyak gugur bunga buah.
“Jika kakao melimpah untuk jenis ini akan dibeli dengan harga rendah pada kisaran Rp 18 ribu per kilogram, namun karena saat ini sulit maka pengumpul tetap membelinya dengan harga tinggi,” pungkasnya.(RWK-D).