Metode Daring Dan Luring Masih Berjalan Di SMAN 1 Gunung Labuhan

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Gunung Labuhan, (RWK)– Untuk mengakomodasi pendidikan siswa selama masa pandemi, SMAN 1 Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan menggunakan metode dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).

“Lebih rinci, metode pembelajaran jarak jauh dengan metode daring tetap sama seperti yang telah dilaksanakan sejak awal pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. Namun, metode pembelajaran jarak jauh secara daring saat ini akan lebih memerhatikan psikologis siswa dan tidak membebani orangtua,” Jelas Dwi Wahyunanti S.Pd

Baca Juga  Sungai Budi Group Bagikan 4500 Paket Sembako

Secara gamblang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gunung Labuhan itu menjelaskan bahwa tidak hanya melakukan pembelajaran daring akan tetapi bagi siswa yang tidak memenuhi syarat misalnya tidak ada smartphone, atau kuota internet, bisa melakukan pembelajaran luring dengan ketentuan yang berlaku, contohnya jadwal pengambilan dan pengumpulan tugas bagi anak – anak murid yang menjalankan pembelajaran luring.

“Kebetulan hari ini ada pengumpulan tugas dan pengambilan tugas baru bagi anak – anak murid, dan mereka yang mengambil serta mengumpulkan tugas ini berdasarkan jadwal yang telah kami atur berdasarkan kelas supaya tidak ada kerumunan,”Jelas Dwi.

Baca Juga  Tumpukan Sampah Baradatu Dikeluhkan Masyarakat

Dwi juga mengatakan ini adalah salah satu jalan keluar bagi permasalahan yang timbul terkait pembelajaran secara daring. Sebab, pembelajaran Daring ini memang memunculkan banyak masalah yang baru sehingga kami harus profesional dalam menyikapinya.

“Risiko daring ini banyak sekali mas. Mulai dari anak murid yang tidak mampu membeli gadget, tidak ada sinyal, serta murid yang tidak terlalu mengerti mengenai pembelajaran secara daring ini,” terang Dwi.

Baca Juga  Pelantikan dan Pelatihan Pengurus Salimah Way Kanan

Masih kata Dwi bahwa meskipun pembelajaran tidak normal karena adanya pandemi, ia bersyukur karena peserta didiknya masih memiliki semangat yang prima untuk belajar.

“Saya bersyukur meskipun masi pandemi seperti ini anak-anak masi semangat dalam belajar, dan perihal ini salah motivasi kami mengajar,” Tuturnya. RWK-W/Oksi