Masyarakat Was-Was, Curah Hujan Tinggi Mengakibatkan Banjir

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Berita Suara”]

Gunung Labuhan, RWK– Curah hujan yang kian meningkat, warga dusun 4 Benten Lebak Kampung Bengkulu Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan, mengkhawatir banjir akibat debit air sungai yang kian meningkat.

“Sejujurnya kami khawatir sekali karena jika hujan secara terus-menerus, luapan air di sungai semakin meningkat sehingga di duga akan banjir,” Ungkap Sehari warga setempat.

Lanjut Sehari, selain datarannya rendah, Dusun Banten Lebak tersebut merupakan dusun area perlintasan sungai Sungkai, sehingga jika hujan kerap kali air meluap dan besar.
“Dusun 4 ini dikelilingi arus sungai dari ujung hingga hilir, jika hujan secara terus menerus besar kemungkinan akan banjir,” Tambahnya sembari ia menceritakan riwayat banjir yang di alami Dusun Lebak Tahun ini.

Baca Juga  Melawan Petugas, Pelaku Curas Dihadiahi Timah Panas

“Tahun ini saja sudah 2 kali banjir, sehingga ayam dan ternak kami banyak yang mati, tentu kami sangat merugi,” Imbuh Sehari.

Terpisah Armad yang juga merupakan warga setempat menambahkan, jika air sungai meluap tidak hanya membanjiri dusun banten lebak akan tetapi area persawahan saya yang ad di Dusun V Sungkai juga akan terkena dampaknya.
“Semoga saja tidak banjir, meskipun hujan deras seperti ini, kalau tidak tentu saya akan rugi besar karena sawah saya yang berada di Dusun V sangat berdekatan jaraknya dengan sungai, berdasarkan pengalaman kalau banjir sawah tersebut porak-poranda di luluh lantahkan air sungai sehingga gagal panen,” Tutur Armad.

Baca Juga  Musim Tanam, Pupuk Subsidi Menghilang

Hal yang senada di paparkan oleh Amri warga dusun V Kampung Bengkulu Jaya, ia menceritakan hal yang sama bahwa saat ini ia sangat khawatir terhadap tanaman jagungnya, jika debit air semakin meningkat maka air sungai akan menggerus tanaman jagungnya.

“Meskipun di kampung Bengkulu Jaya tidak hujan, akan tetapi kerap kali debit air naik tiba-tiba karena di hulu sungai mengalami hujan sehingga mendapatkan air kiriman dari hulu,” Papar Amri.

Baca Juga  ADIPATI SURYA AUDIENSI DENGAN PENGADILAN AGAMA

Seperti Tahun lalu lanjut Amri, kami mengalami kerugian sebab lahan jagung yang sudah tumbuh besar di sapu habis oleh air.

“Bagaimana tidak rugi sudah berapa kwintal pupuk yang kami beli untuk memupuk jagung tersebut namun lenyap di sapu air, jagungnya juga habis di sapu air jika banjir tiba, semoga saja air tidak naik lagi,” Harapnya. (RWK-K/OAF)